Tuesday, February 4, 2014

hujan, pindahan, and stuff

Jakarta sudah terlalu sumuk buat saya, akhirnya setelah melalui pemikiran yang panjang dan beberapa kali perdebatan yang serius dengan pacar saya, akhirnya saya pindah ke Tangerang. Yes, sejauh itu. Awalnya perjalanan komuter menggunakan motor dengan dibonceng setiap pagi membuat saya kelelahan dan seringnya cranky lalu ambeg-ambeg-an, tapi good thing is, I had more space to explore me time.

Malam pindahan hujan deras bahkan banjir, saya naik taxi sedangkan pacar naik motor. I remembered how I cried in a cab along the way thinking my boyfrnd was stuck in heavy pouring.

Saya sampai duluan tapi gak tahu mana kontrakannya. Karena semua yang mengatur pindahan is my boyfriend. How weird. Namun, pacar segera tiba. Basah kuyup. I cried again.

Malam pertama saya tidur kedinginan tanpa kasur. Untung sempat bawa karpet dari rumah. Hiks... That was the lowest turn in my life.

But then... Things r getting upsides downs. Saya overwhelmed dengan jarak dan waktu. Lalu memutuskan kembali ke Jakarta. Hahhaa, nyali komuter saya rupanya hanya tahan tiga bulan😏